1. Beranda
  2. Berita
  3. Siaran pers dan berita lain
  4. bp Umumkan Kontrak Onshore Front End Engineering and Design untuk Proyek Ekspansi Tangguh

bp Umumkan Kontrak Onshore Front End Engineering and Design untuk Proyek Ekspansi Tangguh

Tanggal rilis:
22 Oktober 2014

bp, atas nama para Mitra Tangguh dan SKK Migas mengumumkan bahwa 2 konsorsium di bawah telah dianugerahi kontrak Onshore Front End Engineering and Design (FEED) untuk Proyek Ekspansi Tangguh (Train3): 

  1.  PT. Tripatra Engineers and Constructors, PT. Tripatra Engineering, PT. Chiyoda International Indonesia, PT. Saipem Indonesia, PT. Suluh Ardhi Engineering dan Chiyoda Corporation Consortium. 
  2. PT. Rekayasa Industri, JGC Corporation, PT. KBR Indonesia dan PT. JGC Indonesia Consortium.

Train 3 akan melanjutkan pembangunan dari dua kilang proses LNG yang sudah ada di Tangguh yang berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Train 3 akan menambah 3,8 juta ton kapasitas LNG per tahun sehingga total kapasitas keseluruhan Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun. 

 

Selain penganugerahan kontrak Onshore FEED, bp dan para Mitra Tangguh juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan PT PLN (Persero) untuk memasok hingga 1.5 juta ton LNG tiap tahunnya mulai dari 2015 sampai dengan 2033. Pasokan LNG ini akan dimulai dari 2 train LNG Tangguh yang sudah ada. Perjanjian ini berisi komitmen Tangguh LNG untuk memasok 40% dari produksi Train 3 per tahunnya ke PLN untuk disalurkan ke pasar domestik. 

 

"Pemberian kontrak Onshore FEED dan juga penandatanganan Perjanjian Jual Beli dengan PLN merupakan capaian yang sangat luar biasa; hal tersebut menunjukkan perkembangan dari Proyek Ekspansi Tangguh yang bernilai $12 miliar ini. Proyek Train 3 ini akan membawa manfaat besar, termasuk untuk pemenuhan kebutuhan energi yang amat dibutuhkan oleh Indonesia," ucap Bob Dudley, bp Group Chief Executive. 

 

Onshore FEED direncanakan berjalan selama 12 bulan dengan pekerjaan yang mencakup Train LNG baru, LNG jetty dan infrastruktur terkait.

 

Christina Verchere, bp Regional President Asia Pacific mengatakan "Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas dukungan dan kerjasamanya dalam pencapaian luar biasa untuk Proyek Ekspansi Tangguh ini. Kami terus mengharapkan dukungan penuh dari semua pihak dalam mencapai keputusan investasi akhir."

 

Persetujuan lebih lanjut dari pemerintah dan para mitra dibutuhkan sebelum keputusan akhir investasi dapat diambil.

 

Catatan penting:

  • Tangguh dioperasikan oleh BP Berau Ltd sebagai kontraktor SKK Migas. bp memegang 37,16% saham di proyek tersebut. Mitra-mitra kontrak Tangguh lainnya adalah MI Berau B.V. (16,30%), CNOOC Muturi Ltd. (13,90%), Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd. (12,23%), KG Berau/KG Wiriagar (10,00%), Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc. (7,35%), dan Talisman Wiriagar Overseas Ltd. (3,06%). 
  • Proyek Ekspansi Tangguh akan membawa manfaat untuk Indonesia, termasuk 40% alokasi produksi LNG untuk pasar domestik yang berpotensi untuk menghemat biaya bahan bakar sampai dengan $10 miliar dibandingkan dengan penggunaan solar, potensi pendapatan Negara sebesar $9.3 miliar, dan dukungan jangka panjang untuk kesejahteraan serta pengembangan ekonomi di Papua Barat melalui penjualan gas untuk tenaga listrik. 
  • bp telah berada di Indonesia selama hamper 50 tahun dan merupakan salah satu investor asing terbesar. Kegiatannya mencakup kegiatan eksplorasi dan produksi, terutama Tangguh LNG di Propinsi Papua Barat yang mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2009 dan Joint Venture Antara VICO dan ENI. bp juga memiliki kegiatan hilir dan petrokimia dengan kehadiran Castrol Indonesia dan BP Petrochemical Indonesia. 

- ENDS -